Rabu, 17 Maret 2010

Beberapa Catatan Tentang MISTERI MARAKNYA MANUSIA YANG DICULIK OLEH MAKHLUK UFO DAN FENOMENA UFO


Oleh: R. J. Salatun

Fenomena UFO
Fenomena UFO pada umumnya memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Persisten
2. Bersifat Global
3. Penuh keganjilan-keganjilan
4. Tidak dapat diterangkan sebagai gejala yang sudah dikenal
5. Imun terhadap pertahanan udara
6. Aktivitasnya berpola dan bertahap

1. Persisten
Almarhum Prof. Dr. Joseph Allen Hynek, ahli astrofisika dari Northwestern University, menjadi penasehat ilmiah utama dari Pusat Intelligen Teknik Udara Angkatan Udara A.S. dari tahun 1947 hingga 1969. Ia dipandang sebagai ilmuwan yang paling terkemuka pada masanya.
Dalam kunjungannya ke Indonesia pada akhir tahun 1976 atas undangan almarhum Menteri Luar Negeri Adam Malik dimana saya sebagai Ketua LAPAN diminta menjadi tuan rumah sekaligus “Counter-part”, saya sempat bertanya bagaimanakah pikirannya pada waktu memulai tugasnya. Jawabannya ialah, ia mengira bahwa tugas untuk menyelidiki piring terbang, seperti penelitian ilmiah lainnya yang pernah ia lakukan, akan memakan waktukurang lebih satu atau dua tahun saja. Perkiraan itu meleset, bahkan ketika proyek penelitiannya itu dihentikan 22 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1969, jawaban atas teka-teki piring terbang belum diketemukan. Bahkan sampai hari ini sekalipun, yaitu 52 tahun terhitung dari tahun 1947, keadaannya masih status quo.
Didalam pandangan Erich von Daniken, peninggalan kebudayaan kuno di Amerika Selatan sarat dengan relief maupun artifak lainnya yang menggambarkan kunjungan makhluk-makhluk dari luar bumi. Jika pandangan itu benar maka fenomena UFO bahkan sudah puluhan abad usianya.
2. Bersifat Global
UFO telah disaksikan diatas Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika, Australia, Oceania dan juga Arktika dan Antartika. Semula penyaksian UFO tersiar luas di dunia bebas saja, sedang pada masa itu yaitu tahun 50-an Blok Timur mencemoohkannya sebagai rekayasa negara-negara kapitalis untuk mengalihkan perhatian masyarakatnya dari kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapinya. Namun setelah tirai besi maupun tirai bambu tumbang, ternyata bahwa masyarakat disana juga menyaksikan UFO tepat sama dengan yang di dunia bebas.
Kejadian yang lucu adalah ketika beberapa tahun yang lalu delegasi para ilmuwan A.S. melakukan kunjungan perdananya ke RRC mereka antara lain ditanya apakah A.S. juga disaksikan benda-benda terbang tak dikenal. Dalam pada itu negara naga merah tadi patut diberi acungan jempol oleh karena disana berita-berita penyaksian UFO disiarkan secara bebas tanpa disensor.

1
3.Penuh keganjilan-keganjilan (High Strangeness Content)
Masalah UFO sulit diteliti oleh karena kasus-kasusnya penuh keganjilan sehingga pakar UFO Prancis Dr. Jacques Valle menamakannya “pesta pora kemustahilan-kemustahilan” (Festival of absurdities). UFO misalnya memperlihatkan manuver-manuver seolah-olah ia tidak terpengaruh oleh gravitasi maupun inertia, seperti berhenti mendadak, berbalik haluan 180 derajat seketika, terbang secara zig-zag, dan lain-lain. UFO ada yang disaksikan muncul dari ketiadaan, lenyap lalu muncul ditempat lain, berubah bentuk maupun ukurannya. Di Australia pernah disaksikan bagaimana sebuah UFO memancarkan berkas sinar yang bisa dibengkokkan 90 derajat. Pada tahun 1973 helikopter yang dikemudikan kapten penerbang Larry Coyne didekat Columbus, Ohio, disorot oleh UFO dengan berkas sinar hijau yang menyedot helinya ke atas padahal ia sedang turun untuk melakukan pendaratan darurat. Pada tahun 1952 Nash dan Forstenberry sedang menerbangkan DC-4 PANAM pada ketinggian 2400 m ketika melihat formasi 6 buah UFO berbentuk cakram pada ketinggian 610 m. Formasi itu kemudian membumbung secepat kilat keatas dengan KECEPATAN 8 km perdetik. Kecepatan orbital dalam atmosfir rendah seperti itu akan merobah manusia bumi menjadi barbecue.
Di Prancis pada tahun 50-an pernah disaksikan bagaimana sejumlah UFO berbentuk cakram keluar dari induknya bagaikan sejumlah tablet yang keluar dari tabungnya. Lalu mereka terbang formasi dengan induknya sambil menjatuhkan serabut-serabut yang tak lama kemudian menguap (angel’s hair, rambut bidadari).
Beberapa tahun yang lalu di Australia terjadi bagaimana sebuah mobil yang sedang melaju di jalan raya yang sepi diangkat dan dipindahkan beberapa ratus meter oleh sebuah UFO yang sempat menimbulkan kerusakan. Gejala tersebut dinamakan pemindahan massa (mass displacement) yang mencapai klimaxnya dalam kasus Dr. Giraldo Vidal dan istrinya dalam bulan Mei 1968. Mereka sedang naik mobil Peugeot 403 dari Casqomas ke Maifu, Argentina, ketika ditengah jalan ada kabut. Begitu memasukinya mereka tiba-tiba hilang ingatannya. Setelah sadar kembali mereka sudah berada di Mexico, 6400 km jauhnya. Lagi-lagi mobilnya mengalami kerusakan: cat luarnya mengelupas seperti terkena panas yang hebat.
Didalam tahun 70-an ribu ternak dari Alabama sampai Oregon mati secara misterius pada malam hari. Organ-organ vitalnya lenyap, begitu pula darah dan cairan otaknya. Pembedahannya begitu sempurna sehingga mutilasi ternak (cattle mutilation) yang diselidiki oleh para penegak hukum federal maupun negara bagian didampingi oleh dokter-dokter hewan, pakar-pakar toxikologi, patologi dan lain-lain. Kejadian tersebut disertai oleh munculnya cahaya-cahaya dan pesawat terbang serta helikopter hitam tanpa tanda pada malam hari. Mereka menyimpulkan bahwa pelakunya adalah suatu organisasi yang terdiri dari makhluk-makhluk terbang dengan peralatan, teknologi dan ketrampilan super serta mempergunakan UFO untuk melakukan kejahatan-kejahatannya.
Tingkah-laku makhluk-makhluk UFO juga tidak kalah ganjilnya: mereka kebal peluru, kalau jatuh dari pohon tampak melayang, dapat melompat seperti jago kungfu yang menguasai ilmu meringankan badan, dan dapat membuat dirinya tidak kasat mata (kasus Alwi Alnadad, P. Alor 1959)
Para saksi UFO juga memperlihatkan keganjilan antara lain berapa kehilangan waktu (missing time). Pasangan Betty dan Barney Hill pada tahun 1961 ketika disandera UFO mengira hanya sebentar, kemudian ternyata hilang beberapa jam. Keganjilan lain dialami Kopral Valdez dari Chile yang pada tahun 70-an dalam suatu patroli di pegunungan Andez memergoki UFO yang sedang parkir. Ia meninggalkan regunya untuk memasuki UFO, tapi seperempat jam kemudian ia keluar lagi. Keadaannya sudah berubah: jenggotnya sudah menjadi lebat seperti ia sudah seminggu tidak mencukurnya!

2
Penulis ini pernah bertanya kepada Dr. Hynek, apa yang harus dilakukan untuk persiapan mental guna menghadapi keganjilan-keganjilan fenomena UFO. Jawabannya adalah: “Rajin-rajinlah menonton serial TV “Startek”.
4. Tidak dapat diterangkan sebagai gejala yang sudah dikenal
Penelitian UFO yang dilakukan oleh Pusat Intelijen Teknik Udara Angkatan Udara A.S. memakai nama Sandi Proyek Buku Biru menurut nama buku pinter di perguruan tinggi disana yang memuat semua jawaban.
Proyek Buku Biru melaporkan pada tahun 1952 bahwa laporan yang diterima berjumlah 4400 buah, sedang yang tidak dilaporkan diperkirakan mencapai 10 x-nya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 73% penyaksian UFO disebabkan oleh salah tafsir terhadap benda atau gejala biasa, seperti balon udara, pesawat terbang, benda-benda astronomis, burung, berkas cahaya lampu pencari, refleksi, inversi, senda gurau dan lainnya. Sisa 27% tidak dapat diterangkan sebagai benda atau gejala yang sudah dikenal meskipun sudah diteliti dengan secermat-cermatnya. Situasi tersebut di-expresikan dengan tepat oleh Mayor Jenderal Samford, Kepala Intelijen udara di Pentagon, ketika mengatakan bahwa orang-orang yang dapat dipercaya telah menyaksikan hal-hal yang tidak dapat dipercaya (“credible persons have seen incredible Colorado dibawah pimpinan Dr. Edward U. Condon pada tahun 1969 yang menganggap UFO tidak perlu diteliti meskipun mengakui adanya sejumlah laporan yang tidak dapat diterangkan. Setelah itu para komandan Angkatan Udara A.S. diwajibkan untuk tidak me-releas berita-berita tentang penyaksian UFO kecuali yang di identifisir sebagai gejala atau benda biasa. Jika tidak, maka laporan tersebut harus dirahasiakan dan hanya disalurkan ke bagian intelijen.
5. Imun terhadap pertahanan udara
Dari sejumlah kejadian UFO ternyata imun terhadap pertahanan Udara. Semasa konfrontasi terhadap Malaysia pada tahun 1964, Komando Sektor Pertahanan Udara Surabaya dimasukki UFO setiap malam lepas maghrib sampai menjelang subuh hingga genap 7 hari. UFO-UFO itu disambut dengan tembakan-tembakan dari meriam-meriam penangkis serangan udara. Dilayar radar tampak bagaimana UFO membumbung tinggi setiap kali tembakannya tepat, tetapi tidak ada yang jatuh. Kecuali di Surabaya, UFO yang ditembaki dengan artileri sasaran udara hanya terjadi di Kepulauan Kurillen yang dikuasai Sovyet Rusia ditahun ’50-an.
Dalam perang Vietnam pernah terjadi bahwa sebuah UFO berbentuk bola bercahaya muncul diatas garis pertahanan Amerika-Vietnam Selatan, dan disambut dengan tembakan-tembakan senapan mesin. UFO itu terkena tembakan lalu pergi sambil bergoyang-goyang.
Di dalam tahun ’80-an sebuah Mig-21 Angkatan Udara Polandia bertabrakan dengan UFO berbentuk cakram yang berwarna merah. MIG itu tepat mengenai tengahnya cakram namun tidak terjadi apa-apa oleh karena ia seperti menembus asap, bukannya benda padat.
Nasib pesawat MIG-21 Angkatan Udara Kuba tidak semujur kawannya dari Polandia tadi, oleh karena waktu akan meluncurkan rudal infra-merah K-13 ke arah sebuah UFO, senjata itu meledak dibawah sayapnya sehingga berakibat fatal.
6. Aktivitas berpola dan bertahap
Pembahasan pola dan tahapan-tahapan aktivitas UFO kirannya perlu diawali dengan memberi gambaran tentang wujud wahananya. Wujud UFO yang paling kerap muncul adalah yang berbentuk cakram. Disamping itu ada yang mempunyai bentuk bola, elipsoida dan berbagai variasinya. Bentuk bidang meliputi sayap segitiga atau delta, sayap panah, dan sabit. Bentuk

3
serutu meliputi silinder terbang, kapal selam terbang dan bentuk-bentuk lain yang memanjang. UFO yang seperti kubus dilaporkan dalam kasus Higdog (1973). Kebanyakan UFO muncul seperti benda padat, tetapi ada pula yang tampak seperti asap. Pada malam hari UFO tampak seperti cahaya-cahaya belaka. Untuk Ikhtisar bentuk UFO silahkan periksa gambar terlampir.
Aktivitas UFO memperlihatkan baik pola maupun pentahapan tertentu. Sebelum perang dunia II UFO muncul secara sporadis, antara lain diatas Indonesia beberapa tahun sesudah meletusnya Gunung Krakatau ketika tampak beberapa UFO berupa segitiga. Selama Perang Dunia II berkecamuk UFO meningkatkan kehadirannya disemua medan perang berupa bola-bola api yang dijuluki “Foo Fighters” (Feu dalam bahasa Prancis berarti api). Di Kalimantan Barat pada tahun 1942 seorang penerbang Belanda yang sedang menyergap bomber-bomber Mitsubishi G4M “Betty” Jepang melaporkan melihat sebuah “balon meteo” yang dilepas oleh musuhnya. Bagaimana kru bomber Jepang bisa melacak balon meteo sambil bertempur tidak diterangkan. Perang Dunia II berakhir setelah muncul roket-roket balistik V-2 Jerman disamping bom-bom atom Amerika Serikat, dan memicu kehadiran yang lebih intensif dari UFO dimana-mana bukannya secara acak tetapi dengan pola tertentu, Bersamaan dengan peningkatan kunjungan UFO secara drastis mulai dilaporkan pula kasus-kasus pendaratan UFO termasuk perjumpaan dengan makhluk-makhluk yang mengendarainya.
Aktivitas UFO memperlihatkan baik pola maupun pentahapan tertentu. UFO muncul bersamaan secara regional yang disebut gelombang UFO yang menurut Dr. David R. Saunders terjadi setiap 61 bulan atau 1853 hari dan bergerak kearah timur. Gelombang UFO itu dari utara ke selatan bukan dalam garis lurus, tapi agak miring. Menurut Dr. Hynek UFO berasal dari suatu titik tertentu dilangit.
Aktivitas UFO memperlihatkan pola operasi tertentu, dimulai dengan pengintaian umum (general reconnaissance) suatu daerah yang luas. Jika diketemukan sasaran-sasaran yang patut untuk diselidiki lebih mendalam maka menyusullah pengintaian rinci yang mencakup daerah yang lebih sempit yang anehnya selalu memakan wakyu genap 7 hari. Pada tahun 1952 sebuah UFO disergap oleh pesawat pemburu malam Northrop P-61 Black Widow. Menurut analisa perwira intel Pentagon Mayor Dewey Fournet, pada waktu disergap UFO itu sedang terbang diatas Teluk Tokyo sambil mengikuti pola SAR.
Dari reaksi UFO terhadap sergapan pesawat kita disimpulkan bahwa makhluk UFO mempunyai kemampuan berfikir yang melebihi kita. Menurut pakar Prancis Airne Michel tempat-tempat yang dilewati atau disinggahi UFO dalam suatu pengintaian rinci, terletak dalam suatu garis lurus yang dinamakan “orthoterry”. Jika melakukan pendaratan, makhluk-makhluk UFO memungut contoh-contoh mineral, flora dan fauna “seperti seseorang yang sedang mempersiapkan tesisnya untuk meraih gelar Ph.D” ujar Dr. Hynek. Didalam kontex pelaksaan penginderaan jauh (remote sensing atau teledeteksi) aktivitas tadi adalah dalam rangka pengumpulan data “ground truth” (kenyataan di bumi).
Pola operasi UFO menunjukkan urutan prioritas tertentu yaitu yang paling penting adalah yang berkaitan dengan tenaga nuklir, termasuk gudang-gudang senjata nuklir, pabrik pengolahan dan pembuatannya, laboratoria, tambang-tambang bahan nuklir, kapal-kapal selam nuklir dimana pun berada selalu dibuntuti.
Jatuhnya piring terbang pada tahun 1947 di Roswell, New Mexico, yang terkenal itu bukan suatu kebetulan oleh karena didekatnya terdapat pangkalan udara dengan namanya yang sama. Disana ditempatkan Grup Pembom Ke-508 dari Angkatan Udara ke-8 yang merupakan kesatuan udara pertama didunia yang diperlengkapi dengan bom-bom atom. Sampai sekarang pun UFO masih merupakan pengunjung setia dari pangkalan-pangkalan Angkatan Udara Strategis pada umumnya, gudang-gudang penyimpanan senjata-senjata nuklirnya pada khususnya.
Prioritas kedua dalam pola operasi UFO adalah pusat-pusat perhubungan darat, laut dan udara dan pusat-pusat telekomunikasi.

4
Prioritas ketiga dari pola operasi UFO aneh bin ajaib adalah air tawar, seperti danau, waduk, sungai dan sebagainya. Bahkan Dr. Hynek ragu-ragu untuk memastikan apakah air tawar itu dibawah atau sama peringkatnya dengan pusat-pusat perhubungan. Minat UFO terhadap air tawar menjadi petunjuk kuat bahwa UFO tidak berasal dari bumi kita oleh karena tidak masuk akal untuk mempertaruhkan alat pengintai secanggih UFO hanya untuk mencari air tawar. Perlu dicatat bahwa pada tahun 1981 sebuah menara air dengan satu atau dua drum air tawar mendapat perhatian makhluk UFO, yaitu dirumah GUNTUR dan GURUH SUKARNOPUTRA di Jl. Sriwijaya Raya No.24, Kebayoran Baru.
Prioritas keempat pola operasi UFO adalah “sampling” yaitu pengumpulan contoh-contoh mineral, flora dan fauna seperti sudah disebut terdahulu.
Di dalam dasawarsa terakhir tampak pergeseran prioritas, yaitu pengumpulan data biologis dan medis terutama dari manusia bumi yang diculik dengan paksa diluar kemauannya, akhir-akhir ini rupanya menjadi prioritas pertama dalam pola operasi UFO.
MISTERI MARAKNYA MANUSIA YANG
DICULIK OLEH MAKHLUK UFO
Untuk membahas misteri maraknya manusia yang diculik oleh makhluk UFO perlu dikemukakan terlebih dahulu tentang apa yang sampai sekarang telah diketahui tentang makhluk UFO itu sendiri.
Menurut hasil penyelidikan oleh Dr. Jacques Vallee pada tahun 1969 dari 1247 kasus penyaksian jarak dekat (yaitu yang kurang dari 150m) terdapat 750 kasus pendaratan UFO, termasuk 300 kasus dimana makhluk UFO kelihatan didalam atau didekat wahananya. Wujud makhluk-makhluk UFO berdasarkan tingginya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Makhluk kerdil. Tingginya sekitar 1-1,2m. Proporsinya seperti manusia biasa, hanya mata, telinga dan kepalanya lebih besar. Merupakan 60% atau mayoritas dari makhluk-makhluk UFO.
2. Makhluk Normal. Setinggi manusia bumi. Merupakan 30% dari makhluk UFO yang disaksikan.
3. Makhluk Raksasa. Sangat jangkung, mencapai 2m atau lebih, dengan roman muka yang sangat jelek. Merupakan hanya 10% dari semua makhluk UFO.
Makhluk-makhluk UFO yang dijumpai di Indonesia selama ini ada 5 kasus, yaitu:
1. Sekitar tahun 1946 di pantai Kenjeran, Surabaya. Seorang anak perempuan dari keluarga nelayan memergoki 2 sosok yang dikira orang Jepang. Mereka lari terbirit-birit ke sebuah wahana berbentuk bulat yang dibuat dari logam yang diparkir di pantai. Rupa-rupanya begitu kepergok, anak itu berbalik arah lalu pergi sehingga tidak tahu kelanjutan makhluk-makhluk tadi.
2.Menurut Kolonel Penerbang Purn. Daniel Boroh pada tahun 1952 di Sulawesi Utara seorang anak yang sedang bermain-main di sawah dikejutkan oleh sebuah UFO berbentuk cakram yang mendekatinya lalu melesat keatas dengan suara mendesis. Menurut anak itu yang pucat pasi ketakutan, ia melihat roman muka seseorang yang memandanginya melalui sebuah jendela bulat yang dikelilingi oleh paku-paku keling.
3. Pada tahun 1959 makhluk UFO yang dijumpai di P. Alor seperti manusia biasa dengan roman muka yang berwarna merah dan rambut serta jenggot berwarna perak (platinum-blond). Bagian belakang kepalanya lancip keatas entah karena sisiran rambutnya atau entah karena leher

5
bajunya seperti model Kaisar Ming dari Kartun Flash Gordon. Mengenai tingginya menurut keterangan bocah yang baru saja diculik: “Kalah tinggi dengan dokter Jerman yang suka datang kemari”.
4. Pada tahun 1964 bersamaan dengan terjadinya penyusupan-penyusupan UFO kedalam Komando Sektor Pertahanan Udara Surabaya maka didaerah Ngliyep, pantai Selatan Malang, dua makhluk UFO yang bulat dan berkaki 4 mendarat pada malam hari disebuah kebon jagung. Mereka seperti orang bule yang berambut pirang dan berpakaian seperti astronout. Pemilik kebon jagung terbengong ketika ditanya: Ini jagung? “sebelum tinggal landas lagi.
5. Didalam tahun 1980-an makhluk-makhluk yang seperti pygme menculik pelukis Sudjana Kerton dari sanggarnya di Bukit Dago, Bandung dan dibawa kedalam UFO yang berbentuk cakram.
Jadi dari pengalaman di Indonesia, dari 5 kali perjumpaan dengan makhluk UFO yang dapat dipastikan adalah 3 kasus makhluk UFO yang seperti manusia Nordik. Satu kasus yang kerdil sedang satu kasus tidak dapat dipastikan oleh karena hanya tampak roman mukanya melalui jendela.
Makhluk-makhluk UFO juga dapat dikelompokkan menjadi yang seperti manusia, seperti robot, seperti hewan dan tidak seperti itu semua. Ada yang bergerak dengan melangkahkan kakinya, tapi ada pula yang berpindah tempat sambil melayang sedang kakinya tidak bergerak ataupun menyentuh tanah.
Dalam makhluk-makhluk UFO yang seperti hewan termasuk yang berbulu dan juga yang bentuknya mirip belalang nona (mantis).
Di konperensi pengkajian penculikan di Cambridge, Massachusetts, A.S. pada tahun 1992 ahli Ufologi Inggris Jenny Randles mengemukakan bahwa dalam kasus-kasus penculikan dijumpai 3 kelompok makhluk UFO, yaitu:
1. Si kelabu yang pendek, bogel dan berkulit kelabu, seperti banyak disaksikan di A.S.
2. Nordik, yang tinggi, berambut pirang, matanya biru dan seperti kucing.
3. Seperti manusia yaitu tingginya dan penampilannya seperti manusia dan sering tampak berjenggot.

Jenny Randles juga melakukan studi komparatif kasus-kasus penculikan di A.S. Inggris dan Eropa dan menyimpulkan bahwa ketiga kelompok mahuk-makhluk UFO itu mempunyai wilayah operasinya sendiri-sendiri. Si kelabu muncul 6 x lebih sering di AS dan 4 x lebih sering di Eropa dibandingkan di Inggris. Makhluk UFO tipe Nordik dijumpai 6 x lebih kerap di Inggris dan 4 x lebih sering di Eropa ketimbang di AS. Sedang yang seperti manusia tampak 4 x lebih sering di Inggris dibanding di Eropa dan AS.
Katharina Wilson didalam bukunya “The Alien Jigsaw” (1994) Memberikan diskripsi tentang makhluk-makhluk UFO yang ia jumpai waktu diculik, semuanya berkulit kelabu, yang dibagi dalam 4 macam berdasarkan tingginya, cara bergeraknya, emosinya dan peranannya .
Kelabu tipe pertama tingginya 90 cm - 1 m. Kulitnya tampak tua. Mereka bergerak melayang dan tidak pernah kelihatan berdiri diatas kakinya. Badan dan anggota badannya kurus, rapuh, kepalanya besar, begitu pula matanya yang hitam warnanya. Tidak berpakaian dan tidak tampak auratnya. Bisa membaca pikiran.
Si kelabu tipe kedua berdiri diatas kakinya dan tingginya kurang lebih 1,2 m. Mereka memakai pakaian berwarna kelabu muda yang sangat ketat. Kulitnya kelabu muda, punya mata yang besar dan berwarna hitam, meskipun bentuknya berbeda dengan tipe pertama. Mereka pekerja yang tekun dan bertugas sebagai ilmuwan dan dokter.

6
Si kelabu tipe ketiga tingginya 1,65 -1,80 m, berambut pirang, bermata besar dan hitam yang bentuknya berbeda dari tipe pertama dan kedua. Mereka adalah kru UFO yang berbentuk cerutu dan menamakan dirinya “navigator”.
Si kelabu tipe keempat tingginya 2,1 m dan telanjang bulat. Kulitnya berwarna kelabu, tidak punya rambut dan tidak tampak auratnya. Tipe ini tampaknya punya kekuasaan dan dijuluki “sang diplomat”.
Diluar itu ada makhluk UFO yang seperti seekor belalang nona (mantis) dan ada yang tampak mendorong meja roda diatas mana terdapat berbagai peralatan medis. Semacam tenaga paramedis?
Masih terdapat makhluk-makhluk UFO lainnya yang disebut “Si biru”, “Si pirang”, “Si reptil”, “Si coklat” dan ada yang kulitnya berbintik-bintik.
Tentang modus operandi penculikan oleh makhluk UFO menurut hasil penelitian terhadap 270 kasus oleh Dr. Thomas “E” Bullard pada tahun 1987 dapat diadakan rekonstruksi sebagai berikut ini:
1. Penangkapan
Mula-mula, sering tampak UFO, disertai oleh efek-efek elektromagnetik atau fisik terhadap rumah atau mobil. Tidak selalu jelas bagaimana cara memasuki UFO (fenomena “doorway amnesia”). Korban-korban penculikan akhir-akhir ini sering cerita tentang bagaimana melayang menembus dinding atau jendela lalu disedot berkas cahaya dari UFO. Dalamnya UFO dilaporkan terant tapi pendar, kamar-kamarnya bulat atau melengkung. Bersih seperti sebuah klinik. Yang diculik ditelanjangi, kadang-kadang dipaksa, dan dimandikan atau dicemplungkan kedalam cairan. Ada pula yang dibikin tak dapat bergerak seperti telah ditotok oleh jago kungfu. Sering dilaporkan adanya makhluk kerdil abu-abu, kadang-kadang bersama makhluk-makhluk lebih jangkung.
2. Pemeriksaan
Alat mirip kamera sinar x dapat dipergunakan terhadap yang diculik, dan rupa-rupanya memeriksanya secara fisik yang menyakitkan, dan menurut beberapa orang, juga secara mental.
Alat-alat lain dimasukkan kedalam lubang, lebih sering guntingan kuku, kulit atau “implantasi” dimasukkan atau dikeluarkan dari badan yang diculik. Para korban percaya itu adalah alat pelacak. Korban-korban lain melaporkan menjadi kelinci percobaan perkawinan silang. Komunikasi oleh makhluk-makhluk antariksa umumnya dengan telepati atau bahasa inggris yang terpatah-patah atau bahasa spanyol.
3. Konperensi
Sesudah pemeriksaan, para korban dialog dengan makhluk-makhluk antariksa sebelum meninggalkan UFO. Para korban ingin membawa perlengkapan dalam UFO sebagai bukti perjumpaan tersebut, tapi tak bisa karena UFO melarangnya. Ada juga yang diberi tanda mata oleh makhluk UFO. Kadang-kadang diberi pesan-pesan arif bijaksanan atau pesan untuk umat manusia. Mereka sering dihipnotis supaya lupa pengalaman penculikannya.
4. Keliling
Para korban penculikan kemudian diajak keliling UFO secara menyeluruh atau terbatas. Kadang-kadang meliputi perjumpaan dengan anak-anak bayi hibrida makhluk UFO dengan manusia bumi. Mereka menerangkan bahwa orok-orok hibrida itu tidak dapat bertahan hidup di bumi.
5. Kunjungan ke planet asal UFO

7
Beberapa korban penculikan dibawa ke planet asal UFO, atau pangkalan mereka di sini atau planet lain.
Sejak 1980 adegan tersebut sering diganti dengan proyeksi adegan-adegan tentang masa depan bumi kita, atau planit asal UFO.
6. “Theophany”
Ketemu sosok, makhluk atau manifestasi lain yang tampaknya berasal dari langit. Disini disampaikan pesan-pesan yang arif atau yang Mesrianik.
7. Kembali
Korban penculikan ditransfer langsung dari UFO atau melayang kembali ke tempat semula. UFO lalu pergi dengan cepat.
8. Akibat
Sesudah UFO pergi dan perjalanannya selesai, korban baru sadar bahwa apa yang seperti terjadi beberapa menit, ternyata beberapa jam atau bahkan hari telah berlalu. Mereka tidak ingat pengalamannya, gejala ini disebut “time loss” atau “missing time”.
Hari-hari atau minggu-minggu berikutnya, mereka diganggu mimpi-mimpi buruk yang berhubungan dengan UFO, gejala-gejala fisik dan emosional juga dapat timbu.
Dr. Jacques Vallee mensinyalir bahwa gejala-gejala pasca penculikan itu mirip dengan pasien penderita penyakit epilepsi.
Orang-orang yang sudah berhubungan dengan makhluk UFO juga dapat mengalami “contactee syndrome”, yang gejalanya antara lain merasa menjadi perantara dengan makhluk UFO, merasa harus meneruskan pesan-pesan dari mereka kepada umat manusia yang biasanya berisi kecaman terhadap keadaan dibumi disertai himbauan atau ancaman untuk memperbaiki diri jika tidak mau musnah dalam perang nuklir.
Ekses terburuk dari “contactee syndrome” adalah jika ia berkembang menjadi “kultus UFO” yang fanatik dan tidak rasional yang telah menjurus kepada bunuh diri masal karena ilusi atau delusi akan diselamatkan oleh UFO. Akibat lain ialah hilangnya kepercayaan diri gara-gara terbius oleh hipotesa intervensi luar bumi.
Beberapa kasus penculikan yang terkenal:
1. Akhir tahun 1945, lepas pantai Miami Formasi b pesawat ABM “Avenger” lenyap. Diketemukan tahun 1999 didasar laut, masih dalam formasi keadaan utuh. Kokpit masih terkunci, tapi kru raib.
2. 1953. Pangkalan Angkatan Udara Kimross, Michigan. Pesawat Northrop P-82 “Scorpion” lenyap bersama kru Letnan Penerbang Felix Moncla Jr. dan perwira radar R.R. Wilson. Terakhir tampak di layar radar bagaimana gema P-82 dan gema UFO menjadi satu.
3. 1957. Sao Francisco des Salles, Minas Gerais, Brazil. Antonio Villas Boas.
4. 1959. Pulau Pantar, kepulauan Alor.
Anak desa diculik makhluk UFO.
5. 1961. Lancaster, New Hampshire barney & Betty Hill
6. 1967. Ashland, Nebraska
Polisi “Herbert Schirner”
7. 1971. Los Angeles, California

8
“ John Hodges” & “Peter Rodrigues”
8. 1973. Pascacougala, Missisippi
Charles Hickson & Calvin Parker
9. 1974. Rawlins, Wyoming
Carl Higdon
10. 1974. Essex, England
John & Elaine Avis bersama mobilnya
11. 1975. Apache - Sitgraves national Forest, Arizona
Travis Walton
12. 1978. Melbourne, Australia
Letnan Penerbang Fred Valentich bersama pesawat Cessna 182 L lenyap di Selat Bass.
Komunikasi radio terakhir: “... sesuatu yang besar, memanjang,banyak cahaya-cahaya ...”
13. 1985. upstate New York.
Whitley Strieber
14. 1989. New York City, NY
“Linda Cortile bersama ranjangnya.
15. 1989. Rotorua - Auckland, New Zealand
Alec Newald
Daftar Kepustakaan
1. Phillip H. Krapf : The Contact Has Begun, Hay House, Inc, carlsbad, CA 1998
2. Peter Brookesmith : Alien Abductions, Barnes & Noble, Inc. by arrangement with Brown
Packaging Books Ltd, London 1998
3. Katharina Wilson : The Alien Jigsaw, Puzzle Publishing, Portland, OR. 1994
4. John E. Mack, M.D. : Abduction human encounters with aliens Simon E Schuster, London, 1994
5. J. Salatun : UFO salah satu masalah dunia masa kini, Yayasan Idayu, Jakarta 1982
6. Isabel Davis & Ted Bloecher : Close Encounter At Kelly and others of 1955,
Center for UFO Studies, Evanston, III. 1978
7. Nancy Dornbos, Editor : Proceedings of the 1976, CUFOS Conference Center for UFO studies, Evanston, III. 1976
8. David Webb : 1973 - YEAR of the Humanoids, Center for UFO Studies, Evanston, III. 1976
9. J. Salatun : Menyingkap Rahasia Piring Terbang, PT. Pustaka Rakyat, Jakarta 1960.

9
S I N O P S I S

Judul: THE CONTACT HAS BEGUN
Sub judul: The true story of a journalist’s encounter with alien beings
Penulis: Phillip H. Krapf
Penerbit: Hay House, Inc., Carlsbad, CA 1998
Biodata Penulis: Lahir tahun 1935, pensiunan redaktur surat
kabar Los Angeles Times setelah bekerja 30 tahun. Anggota team wartawan yang memenangkan Pulitzer Prize untuk peliputan kerusuhan besar yang melanda kota Los Angeles pada tahun 1992.
Modus Operandi Penculikan:
Rabu pagi pukul 02.32 tanggal 11 Juni 1997 Phillip H. Krapf yang sendirian di apartemennya, terbangun dari tidurnya karena kamar tidurnya diterangi cahaya kebiru-biruan berkilauan. Cahaya itu kemudian berdenyut, mula-mula menjadi biru tua kemudian menjadi biru keputih-keputihan, lalu mengecil menjadi berkas sinar yang terpusat pada dirinya. Ia tersedot keatas dan tahu-tahu sudah berdiri disamping meja seperti meja operasi didalam sebuah UFO. Berkas cahaya biru ternyata berasal dari piring berdiameter kurang lebih 7 1/2 cm yang terpasang dilangit-langit diatas meja operasi. Ketika krapl dikembalikan ke apartemennya 72 jam kemudian, modus operandinya sama.
Makhluk Antariksa (E.T. = Extra Terrestrials)
Tinggi rata-rata 1,55 sampai 1,60 cm. Badannya ramping. Matanya besar sekali, hitam dan miring. Hidungnya kecil sekali. Mulutnya seperti celah oleh karena bibirnya tipis sekali. Telinganya lebih besar dari pada manusia dan runcing seperti Mr. Spock dari serial TV “Star Trek”. Tidak punya rambut. Warna kulitnya putih keabu-abuan dengan samar-samar warna hijau hingga kecoklat-coklatan. Bisa berbahasa Inggris dengan cara berbicara seperti keluar dari tenggorokan, mirip burung beo. Hidup sampai 20.000 tahun. Yang wanita hamil 1 x seumur hidupnya, yaitu pada usia 800-1.000 tahun. Mereka tidak pernah tidur, hanya istirahat dan relax. Tidak makan daging. Bersifat damai dan ingin tahu.
Tempat Asal
Berasal dari galaxi lain sejauh 14 juta tahun cahaya dari sini. Planit mereka bernama Verdant, besarnya kurang lebih 2 1/2 x bumi.
Atmosfirnya mirip dengan disini dengan kadar oxigen agak lebih banyak. Satu tahun disana sama dengan 1.000 hari kita. Tata surya mereka punya 17 planit.
Dewasa ini terdapat sekitar 500 trilyun makhluk Verdant yang menghuni planit-planit yang kosong sebanyak kurang lebih 246.000 buah, tersebar di Bima Sakti dan galaksi-galaksi lainnya. Mereka mengaku tidak pernah menggusur penduduk asli, melainkan mereklamasi planit-planit yang tidak berpenghuni dengan teknologinya yang sangat maju, hasil dari perkembangan jutaan tahun.
Masyarakat dan Peradaban Verdant
Masyarakat Verdant dan peradabannya telah berkembang sejak ratusan juta tahun yang lalu, sehingga telah mencapai tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat tinggi dan tidak dapat kita bayangkan. Mereka mulai memasuki antariksa sekitar 229 juta tahun yang lalu. Mereka telah berhasil mewujudkan masyarakat Utopia dimana tidak ada perang, tidak ada penderitaan, tidak ada kekurangan dan lain-lain. Mereka sepenuhnya mengendalikan lingkungan hidupnya sehingga tidak ada polusi, gangguan cuaca atau bencana alam. Masyarakat Verdant menyibukkan diri dengan explorasi antariksa pada umumnya, exploitasi benda-benda langit yang tak bertuan pada khususnya, disamping membimbing spesies-spesies yang suka damai menjadi

10
anggota perserikatan spesies-spesies yang berbahaya memperkembangkan kemampuan penerbangan antariksa.
Menurut makhluk Verdant yang super rasional itu didalam sejarah perkembangan peradaban mereka saat-saat yang sangat penting ada 2 macam peristiwa. Yang pertama ialah ketika jutaan tahun yang lalu para cendekiawan mereka menemukan fakta ilmiah tentang adanya roh yang abadi. Didalam explorasi antariksa mereka juga menemukan, bahwa spesies-spesies lain yang mereka jumpai tanpa kecuali memiliki roh yang abadi.
Yang kedua ialah ketika suatu waktu wahana Verdant yang sedang melakukan explorasi rutin menemukan sebuah bangunan yang paling besar di alam semesta dan yang mempunyai 12 buah pintu gerbang seperti mutiara. Tiba-tiba wahana Verdant mogok tanpa sebab yang diketahui dan segala usaha untuk menggerakkannya gagal. Nakoda mengirimkan laporan darurat ke Komando Tertinggi Verdant yang memerintahkan untuk tetap diam dan jangan mencoba membebaskan wahana Verdant dari daya-daya yang membelenggunya.
Komando Tertinggi Verdant melaporkan kejadian itu kepada IFSP yang segera mengirim Ahli Teologi Tertinggi yang tiba beberapa hari kemudian.
Beliau menutup diri didalam salah satu ruangan untuk bermeditasi sampai 11 hari lamanya. Beliau keluar dan mengutarakan niatnya untuk “menghadap Bapak”. Tanpa mengenakan pakaian antariksa dan hanya memakai jubahnya ia meninggalkan wahana Verdant untuk kemudian beliau kembali ke wahana Verdant dan sesudah itu semua mesin-mesin Wahana Verdant dapat berjalan normal kembali.
UFO dari Verdant
1. Wahana Bintang (Starship)
Mencapai ukuran 48 km dan selalu berada tidak jauh dari wahana-wahana yang lebih kecil tersebut dibawah ini, meskipun masih sejauh beberapa tahun cahaya.
2. Wahana Jelajah (Starcruiser)
Berdiameter 2,4 km. Yang menyedot krapf adalah wahana jelajah yang bersembunyi dibalik bulan. Mempunyai nama yang jika diterjemahkan menjadi “Goodwill”. Awak pesawatnya 30 orang, yang membawa 30.000 cendekiawan. Ruangan didalam wahana jelajah “Goodwill” dimana Krapf disedot merupakan kamar operasi raksasa sepanjang 200 m, dengan lebar 133 m dan tinggi 6,6 m, dimana terdapat ratusan buah meja operasi. Terdapat ribuan wahana jelajah yang masing-masing didisain dan diperlengkapi secara khusus untuk planit yang akan diteliti. “Goodwill” dibuat 200.000 tahun yang lalu.
Wahana jelajah dapat mencapai kecepatan satu juta kali kecepatan cahaya dan bukannya mengikuti trayektori seperti roket, tetapi ditempat awal ia lenyap untuk kemudian muncul ditempat tujuannya.
Kecepatan maximum tidak dicapai sekaligus, melainkan secara bertingkat. Krapf yang sempat berkeliling dalam wahana penjelajah “Goodwill” tidak menjelaskan sistim propulsinya, tetapi hanya menceriterakan bahwa kokpitnya jauh lebih sederhana dari pada jumbo jet dan semuanya serba komputer. Manusia Verdant mengutarakan bahwa penerbangan dapat lebih dipersingkat lagi dengan memanfaatkan “lubang cacing” (wormhole), pembengkokan ruang dan waktu (space-time warp) serta lubang hitam (black hole) tetapi tidak menerangkan lebih lanjut oleh karena Krapf tidak memahaminya.
3. Wahana Ulang Alik (Starshuttle)
Wahana Ulang alik mampu untuk terbang dibawah kecepatan cahaya dan dapat mendarat di dan bertolak dari permukaan planit-planit. Menurut Krapf wahana jelajah “Goodwill” membawa ratusan wahana ulang alik yang juga dapat berfungsi sebagai “relay” bagi berkas sinar penyedot; berkas cahaya biru yang menyedotnya dipantulkan oleh sebuah wahana ulang alik, sedang wahana jelajahnya tetap bersembunyi dibalik bulan.

11
Eksplorasi Antariksa Verdant
Mereka terus menerus melakukan explorasi, pemetaan dan pengkatalogan benda-benda langit. Planit-planit dengan lingkungan alam yang tidak bersahabat, tidak bertuan dan tidak mampu menopang kehidupan, atau hanya dapat menopang bentuk-bentuk kehidupan yang sangat primitif, digolongkan kedalam calon kolonisasi.
Planit-planit dimana makhluk-makhluknya masih 10.000 tahun sebelum mencapai tingkat penerbangan antarisa dicatat dalam katalog, dan dikunjungi kembali setiap sekian ribu tahun sekali untuk memantau kemajuannya.
Planit-planit dimana makhluk-makhluknya masih 10.000 tahun sebelum mencapai tingkat penerbangan antariksa dicatat dalam katalog, dan dikunjungi kembali setiap sekian ribu tahun sekali untuk memantau kemajuannya.
Planit-planit dengan bentuk-bentuk kehidupan yang lebih tinggi dibeda-bedakan sesuai tahap perkembangannya. Planit-planit dengan kecerdasan tinggi, apalagi yang sudah memperkembangkan peradaban yang komplex, mendapat pengamatan yang extra cermat. Makhluk Verdant akan menempat posisi di tata surya yang bersangkutan dan melakukan observasi dan penelitian selama beberapa bulan sampai beberapa abad.
Peradaban-peradaban yang 1.000 tahun menjelang tingkat penerbangan antariksa diberi tim-tim observasi tetap. Peradaban-peradaban tersebut diteliti dengan cermat, sejarahnya, kebudayaannya, teknologinya, sifat-sifat psikologis, fisiologis dan anatomi makhluk-makhluknya diteliti. Jika memenuhi syarat untuk menjadi anggota komunitas spesies-spesies penjelajah antariksa, maka tim observasi berubah menjadi tim untuk menuntun spesies yang bersangkutan mencapai maksud tadi secara mulus. Yang tidak lulus ujian adalah spesies-spesies yang suka kekerasan dan peperangan, sehingga dihalang-halangi untuk mencapai tingkat penerbangan antariksa.
Dewasa ini terdapat 27.000 spesies di planit yang jumlahnya sama dengan populasi kurang lebih 150 trilyun jiwa yang tergabung dalam komunitas penjelajah antariksa. Yang masih dikarantina ada kurang lebih 200 spesies.
Explorasi antariksa Verdant dikendalikan oleh Pusat Operasi Explorasi Antariksa (SEOC=Space Exploration Operation Center) di planit Verdant. Diatas SEOC terdapat IFSP (Intergalactic Federation of Sovereign Planets = Federasi Intergalaktik Planit-Planit Berdaulat).
SEOC membawahi sejumlah komite ad-hoc, seperti AHCCEC (Ad Hoc Committee for Coordination of Earth Contact = komite ad-hoc untuk kordinasi kontak dengan planit bumi), yang pada gilirannya membawahi tim POEI (Preparatory Orientation, Education & Indoctrination = orientasi, pendidikan dan indoktrinasi persiapan).
Agenda Kontak
Berbeda dengan ratusan atau ribuan korban penculikan sebelumnya, Krapf tidak menjadi kelinci percobaan, melainkan mendapat perlakuan seperti VIP di hotel berbintang lima. Selama 72 jam diculik Krapf mengadakan serangkaian pertemuan yang merupakann orientasi, pendidikan dan indoktrinasi persiapan kearah kontak resmi. Agenda kontak itu direncanakan sebagai berikut :
1. Sekarang sejumlah tokoh terkemuka dari segala bidang kehidupan diculik (istilah makhluk Verdant : unsolicited visit) untuk mengikuti secara klandestin program orientasi, pendidikan dan indoktrinasi persiapan dann mereka diberi status duta besar dan duta, dan Krapf adalah seorang diantaranya.

12
2. Tahun 2001: penyusunan rencana-rencana pendahuluan oleh para duta besar dan duta, dipelajari dan disetujui oleh makhluk Verdant.
3. Tahun 2002: didalam bulan-bulan pertama seorang duta besar akan memberi pengumuman pers sehingga seluruh dunia akan tahu.
4. Tahun 2003: para duta besar diseluruh dunia akan mengungkapkan peranan masing-masing dalam merencanakan kontak dan pertemuan puncak dengan manusia Verdant. Dengan kredibilitas dan pengaruhnya mereka diharapkan akan meyakinkan masyarakat.
5. Tahun 2004: Makhluk Verdant akan menggelar “show of force” yang begitu spektakuler sehingga orang-orang yakin bahwa itu hanya mungkin karena dilakukan oleh makhluk antariksa.
6. Tahun 2005: jika semuanya berjalan menurut rencana, suatu lahann di padang pasir seluas 600 mil persegi di Badat Daya Amerika Serikat akan disulap menjadi padang rumput hijau. Disitu akan dibangun kota Genesis yang akan meliputi komplek-komplek real estate, pendidikan, ilmu pengetahuan, business, pemerintahan, airport, spaceport dan pusat hubungan manusia bumi dengan makhluk antariksa.
7. Tahun 2005 - 2008: orientasi, pendidikan dan indoktrinasi pendahuluan secara terbuka bagi wakil-wakil semua bidang kehidupan.
Pagi hari mereka berangkat dengan wahana ulang alik ke wahana jelajah “Goodwill” dan sore harinya mereka kembali ke Genesis.
8. Tahun 2008-2010: suatu perserikatan pemerintahan bumi akan dibentuk dengan ibu kota Genesis, bumi akan menjadi anggota IFSP, federasi antar galaktik planet-planet berdaulat.
Makhluk Verdant akan mulai mentransfer teknologi pembuatan wahana bintang sehingga manusia bumi akan mencapai tahap penerbangan interstellar.
* Disimpulkan oleh Krapf bersama orang lain yang juga telah mengikuti program orientasi, pendidikan dan indoktrinasi pendahuluan dari makhluk Verdant.
Jakarta, 17 Juli 1999
TENTANG PENULIS
MARSEKAL MUDA TNI PURNAWIRAWAN J. SALATUN termasuk generasi pendiri TNI-AU yang memulai kariernya di dalam TKR Jawatan Penerbangan pada awal tahun 1946 sebagai anggota triumvirat Wiweko Soepono - Nurtanio (alm) - Salatun, yang berturut-turut memegang jabatan Keapala Bagian Rencana dan Propaganda, Kepala Sub-bagian Rencana (Disain Pesawat) dan Kepala Sub-bagian Propaganda di Markas Tertingginya. Tanggal 27 Maret 1982 yang lalu Marsekal Muda TNI J. Salatun dilantik menjadi anggota DPR lagi dan mulai tanggal 1 Juni 1982 telah memasuki masa pensiun. Selama kariernya di dalam TNI-AU yang patut dicatat antara lain adalah hal-hal sebagai berikut.
Marsekal Salatun adalah pendiri Penerangan TNI - AU dan mengepalainya selama 10 tahun yang pertama. Buah penanya yang paling dini adalah buku “Ke Udara” (1947) dan “Sejarah Penerbangan” (1950) yang merupakan buku-buku penerbangan karangan asli yang pertama dalam bahasa Indonesia. Sebagai orang yang menghayati masalah penerbangan, Marsekal Salatun cepat tertarik keluarbiasaan UFO yang mulai memikat perhatiannya sejak tahun 1947.

13
Karangan-karangannya tentang UFO, angkasa luar, peroketan dan peluru kendali dimuat dalam majalah-majalah luar dan dalam negeri.

Marsekal Salatun dilahirkan di Bukateja (Banyumas) tanggal 29 Mei 1927 dan berpendidikan SMTT, U.S. Armed Forces Information School (Sekolah Perwira Penerangan Angkatan Udara angkatan ke 1 (1964) dan LEMHANAS Kursus Reguler angkatan ke 1 (1965) yang menurut majalah “TEMPO” tanggal 31 Mei 1980 termasuk deretan nama alumni lembaga tersebut yang mengesankan. Di antara jabatan-jabatan yang pernah dipangkunya juga adalah antara lain Sekretaris Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional, Sekretaris Gabungan Kepala-kepala Staf, Anggota Dewan Perancang Nasional, Deputy Menteri Perindutrian Penerbangan, Ketua LAPAN dan sebagainay.
Marsekal Salatun terkenal sebagai perintis bidang angkasa luar di negara kita dan telah memprakarsai pembentukan LAPAN (1963), serta pengembangan roket “Kartika I” (1964), yang merupakan “sounding rocket” buatan nasional yang ke 2 di seluruh Asia Afrika sesudah Jepang. Sampai saat tulisan ini, berarti sudah 18 tahun, belum ada roket lain yang dapat menandinginya dalam hal jumlah beratnya, konstruksi badannya serta sistem telemetrinya yang semuanya bikininan dalam negeri. Sewaktu para astronaut Amerika Serikat untuk pertama kali mendarat di bulan pada tahun 1969, Komodor Udara J. Salatun langsung menterjemahkan ke dalam bahasa kita siaran langsung dari Pusat Pengendalian Antariksa NASA di Houston, Texas, oleh VOA yang di relay oleh RRI Jakarta. Sewaktu menjabat Ketua LAPAN Marsekal Salatun juga memprakarsai masuknya Indonesia menjadi anggota UN-COPUOS (U.N. Committee on the Peaceful Uses of Outer Space-Komite Penggunaan Damai Angkasa Luar PBB) dan IAF (International Astronautical Federation - Federasi Astronautika Internasional)

14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar